12.3.13

tugas jaringan komputer


Routing
 Data-data dari device terhubung ke internet dikirim dalam dentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan  oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. IP akan memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan diagram tidak terdapat di jaringan yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat.


                                                     Gambar Routing datagram antarnetwork
Router menjadi perangkat (device) yang melakukan fungsi meneruskan datagram IP pada network layer. Router memiliki lebih dari satu network interface card (NIC) dan dapat meneruskan datagram dari satu NIC ke NIC yang lain. Untuk setiap datagram yang diterima, router memeriksa apakah datagram tersebut memang ditujukan kepada dirinya. Jika ternyata ditujukkan oleh router tersebut, datagram akan diteruskan ke lapisan transport.
Jika datagram tidak ditujukkan kepada router tersebut, yang akan diperiksa adalah forwarding table yang dimilikinya untuk memutuskan kemana seharusnya datagram tersebut ditujukan. Forwarding table adalah tabel yang terdiri dari pasangan alamat IP (alamat host atau alamat jaringan),alamat router berikutnya dan interface tempat keluar datagram.
Jika tidak menemukan garis pada forwarding table yang sesuai dengan alamat tujuan, router akan memberikan pesan kepada pengirim bahwa alamat yang dimaksud tidak dapat dicapai. Kejadian ini dapat dianalogikan dengan pesan “kembali ke pengirim” pada pos biasa.  Sebuah router juga dapat memberitahu bahwa dirinya bukan router terbaik ke suatu tujuan, dan menyarankan menggunakan router lain. Dan ketiga fungsi yang terdapat pada router ini, host-host di internet dapat saling terhubung.
Routing Statik
Routing Statik adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing static murni dalam sebuah jaringan berarti mengisisetiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan routing static dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router  dalam jaringan yang besar yang jumlahnya tidak sedikit. Apalagi jika anda ditugaskan untuk mengisi entri-entri di seluruh router di Internet yang jumlahnya banyak sekali dan terus bertambah setiap hari. Tentu repot sekali!

Routing Dinamik
Routing Dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lainya dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringanya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.

Routing Statik
Routing Dinamik
Berfungsi pada protokol IP
Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routing
Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
Routing table dibuat dan dihapus secara dinamis oleh router
Tidak menggunakan routing protocol
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
Perbedaan routing static dan routing dinamik





Contoh sederhana dari routing static pada gambar diatas menjelaskan bagaimana komputer 1 pada Net A dengan IP 160.1.89.2 berhubungan dengan komputer dengan komputer 2 pada Net C dengan IP 160.1.43.2 dan 160.1.89.1.
Routing table yang dimiliki oleh kedua komputer tersebut berasal dari konfigurasi IP address yang sebelumnya di setting secara manual, dan hasil koneksi melalui IP 160.1.89.1 dan 160.1.89.2 yang saling terhubung membentuk network lain (Net B).


                                                 Gambar Contoh Routing Dinamik
Ketika sebuah host pada Network A (160.1.2.2/24) ingin berkomunikasi dengan network C yang memiliki IP 160.1.6.3/24 maka host 1 pada Net A harus melalui default gateway Net A terlebih dahulu , kemudian menuju router Net C , baru dapat berhubungan dengan host 2 di Net C.
Router A berhubungan dengan router Net C dan membentuk sebuah network baru yaitu Net B dengan IP 160.1.4.2 dan IP 160.1.4.1.
Data routing tab;e yang ada di router Net A akan diberikan ke router Net C ketika router Net A berhubungan dengan router Net C atau sebaliknya, sehingga router yang diberikan data routing table milik router yang lain akan segera mengupdate data routing table miliknya.
Bila dibutuhkan, mekanisme jaringan dengan routing static dapat dipadukan dengan routing dinamik, terutama untuk menghubungkan jaringan lokal pada suatu instansi/ perusahaan dengan jaringan internet.










0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates